Kamu, Si Pemberi Saran Terbaik Untuk Diri Sendiri

setipedotcom-advice-marshahabib-kamusipemberisaranterbaikuntukdirisendiri

Karena siapa lagi yang lebih mengenalmu, selain dirimu sendiri?

 

Di saat mendapati bahwa kita sedang terjebak di dalam suatu kebingungan atau keresahan akan percintaan, meminta saran kepada orang terpercaya cenderung menjadi salah satu pilihan utama. Jarang ada yang meminta saran kepada dirinya sendiri. 

Ya, memang, kita bukan orang yang bisa dipercaya ketika sedang dilanda masalah. Otak jadi tidak bisa berpikir jernih, dan akhirnya apa pun yang kita ucapkan akan terdengar bodoh dan dangkal. Lalu, objektifitas dari saran yang kita berikan untuk diri sendiri pun dipertanyakan. Maka dari itulah, kita berlomba-lomba mencari kepala lain (bukan, ini bukan Hunger Games) untuk dimintai saran.

Kunci dari saran yang tepat adalah adanya relevansi dan level pengertian yang mendalam. Bayangkan, siapa lagi orang yang benar-benar mengerti rasanya menjadi kamu, selain kamu sendiri? Ratusan cara telah kamu lakukan (berapa cara? Ratusan…lebih! *kemudian dipelototi editor*) untuk membuat orang mengerti perasaanmu, tetapi sadarkah kamu, kalau kamu adalah orang yang paling mengerti dirimu sendiri?

Didorong oleh rasa penasaran, saya mencoba untuk bertanya kepada beberapa teman baik saya. Mereka ini status hubungannya berbeda-beda. Ada yang sudah menikah, sudah punya pacar, sudah bertunangan, ada juga yang sudah mulai lelah mencoba. Berikut adalah hal-hal yang mereka sarankan pada diri mereka sendiri.

 

1. Love yourself first

“Make sure you love yourself first.”

@radhitia

 

2. Jangan sampai kehilangan diri sendiri

“Know your limits and don’t lose yourself in the relationship. Sometimes you tolerate and make exceptions so often, and before you know it, you’re a different person.”

@LouisaJhe

 

3. Jangan cuma menuruti rasa sepi

“Don’t settle only because you’re lonely.”

@AprishiAllita

 

4. Kalau bisa takut, kenapa harus berani?

“Berkomitmen? Cepat kabur!”

(sebut saja) Adhit

(Ya, kawan saya Adhit memang terkenal sebagai seorang yang sangat pemberani dalam menghadapi cinta.)

 

5. Tidak ada Surat Keterangan Kepemilikan Pasangan

Belonging to someone doesn’t automatically mean that they are your possession, and vice versa.

@Senomeow

 

6. Sedia percakapan sebelum hujan (perasaan)

Be a good conversationalist. At the end, it all boils down to good conversation.

@heradiani

 

Kenapa tidak mencoba melakukan hal yang sama? Mungkin sekarang adalah waktunya untuk kamu menjernihkan pikiran, membuat secangkir minuman hangat, dan renungkan, “Saran percintaan seperti apa yang akan saya berikan untuk diri sendiri?”

 

“Maybe it would feel nice. Maybe it wouldn't feel like a betrayal. Besides, who was I betraying, anyway? Just myself.” 
― Stephenie Meyer