Kisah Kencan Penuh Kesan

setipedotcom-advice-marshahabib-kisah-kencan-penuh-kesan

Simak beberapa kisah kencan untuk menginspirasi, atau diantisipasi.

 

“Hey, gimana semalam?” biasanya adalah pertanyaan yang biasa ditanyakan seorang teman dekat mengenai kencanmu. Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi untuk merespon pertanyaan itu:

  1. Kamu akan mengangkat bahu sebagai jawaban, tanda bahwa kencannya biasa saja dan kurang berkesan.
  2. Kamu akan tersenyum malu karena sudah tidak sabar bertemu lagi dengannya.
  3. Kamu akan pura-pura tidak mendengar pertanyaannya, karena, ya, memang ada beberapa hal yang tidak pantas diingat.

Banyak kejadian menyenangkan, menggelikan dan membingungkan terjadi ketika sedang kencan. Yang membuatnya berkesan adalah hal-hal yang di luar dugaan. Saya pun telah ‘menodong’ beberapa teman saya untuk menceritakan kencan mereka yang paling berkesan. Simaklah ‘hasil todongan’ saya:

 

Romantis vs. Canggung

“Waktu itu gue pernah jalan-jalan sama gebetan ke Serpong. Sepanjang perjalanan, suasananya awkward banget. Gue nggak tau harus ngobrol apa. Terus tiba-tiba iPod gue pasang lagunya The Weepies yang I Gotta Have You, yang liriknya ‘manis’ banget. Selagi lagu itu diputar, mendadak hujan turun. Saat itu rasanya alam semesta sedang berusaha semaksimal mungkin agar suasana di antara gue dan dia menjadi menyenangkan dan romantis. Sayangnya, alam semesta kalah kuat dengan suasana canggung yang mendominasi dari awal.”

@wawawizal

 

Ketika rencana menjadi wacana

“Kita ke Api Unggun Bar and Grill di Lembang, dan ada live music. Tempatnya romantis banget. Dia mau nyanyi buat gue, dan kita malah jadi berdebat soal lagu apa yang harus dia nyanyiin. Saking serunya berdebat, kita nggak sadar kalau bandnya sudah bubar! Gagal deh mesra-mesraan.

It didn’t go as sweet as we planned, but it always made us laugh.

We’re still dating, by the way.

@bomerworshipper

 

Love at first real conversation

“Ceritanya mungkin antiklimaks, tapi berkesan banget buat gue. Waktu itu gue ngajak pergi seorang cewek yang hanya gue kenal dari obrolan basa-basi di WhatsApp. Belum pernah ketemu dan ngobrol banyak. Gue takut banget suasananya kaku dan nggak nyambung. Ketika ketemu, semua kekhawatiran gue hilang. Obrolannya lancar banget, chemistry-nya terasa dan akhirnya sekarang dia jadi pacar gue. She is a beautiful surprise.”

@rizqiodang

 

Bad Romance, indeed.

“Jadi, kita lagi di jalan, di mobilku. Aku pasang salah satu lagu favoritku, Smashing Pumpkins yang Zero. Terus dia bilang kalau lagunya berisik, dan berkata, “We are soooo going to fight over song choices. Let’s play my song for a change. Lagu ini sering banget aku dengerin kalau lagi ngegym.” Dan dia pasang lagunya Lady Gaga yang “Bad Romance”, kemudian dia ikut nyanyi. Every bloody part of the lyric and every note and pitch. Sampai sekarang, bagian “Rah-rah-ah-ah-ah-ah!” masih terus menghantui gue.

@lazypod

 

Bye, bye, baby.

“Waktu itu gue diajak makan malam sama cowok yang udah gue taksir selama berbulan-bulan. Gue semangat banget untuk kenal lebih jauh sama dia. Karena dia orangnya ‘cool’ dan pendiam banget, taktik gue adalah untuk mengajaknya minum alkohol setelah makan, untuk mencairkan suasana dan obrolan. Taktik gue berhasil! Dia mulai terbuka tentang kehidupan pribadinya. Tetapi, setelah gelas kelima, dia mulai berbicara bahasa bayi ke gue. “Uuuh, cayang ucu amat cih kalau cembeyut,” katanya. "Harusnya gue ajak dia ngopi aja, ya.”

(Sebut saja) Andina, yang berani bersumpah kalau kejadian ini benar terjadi

 

Timbul cinta di medan perang

"Ini gue namakan kencan dadakan. Kejadiannya waktu gue masih SMA. Gue dan seorang laki-laki terjebak disetrap didepan sekolah, nggak boleh masuk gara-gara telat. Terus kita berdua secara baru kenal terjebak pada situasi sungguh awkward. Tapi dua-duanya berusaha untuk mencari ice breaker. Akhirnya si laki-laki ini beride untuk ngajak cabut main Counter Strike. Dengan tidak berpikir panjang gue iyakan akhirnya kita 'kencan' di Warnet. Lo tau kan kalau sesama prajurit bisa saling komunikasi gitu untuk saling atur strategi? Nah, sebut aja kita flirting chat sambil perang. Hasil dari keanehan ini: 10 tahun kemudian kita menikah."

(Sebut saja) Sasha, yang sudah nikah pun masih bersikeras pakai alias

 

Tahu offline, kenalan online, pacaran offline 

(Gue cerita sambil diplototin pacar gue karena ini cerita ini adalah cerita 'cinta' kita) "Jadi gini, gue sering datang ke acara-acara anak muda masa kini karena tuntutan kerjaan. Kerjaan yang mengharuskan gue untuk 'beredar' dan mingle sana sini. Beberapa hari setelah acara, ada yang ngeadd Facebook gue dan menyapa gue di message katanya dia liat gue di acara itu dan penasaran banget sama gue. Akhirnya dia cari tahu siapa gue dan berusaha mencari pick-up line yang paling bisa gue terima dan kemungkinan meresponnya tinggi. Dia berhasil sih dengan sedikit usaha mengulik interest gue dan bertanya hal yang spesifik. Akhirnya kita asik chatting berbulan-bulan (iya, selama itu) sampai akhirnya kita memutuskan buat ketemu langsung. Lalu setelah itu, tidak ada yang menghentikan kita."

(Sebut saja) Tasya, yang terpaksa memakai alias karena pacarnya tidak ingin buka 'kartu'

 

Hmm…apakah kamu sekarang sedang mengernyitkan dahi, tersenyum, atau komat-kamit berdoa? Atau jangan-jangan kamu sedang membaca ini sembari bersiap untuk berkencan? Kalau memang iya, tenang saja. Siapa tahu, kencanmu akan menjadi hal paling menyenangkan yang pernah terjadi kepada dirimu.

 

(Atau bisa juga menjadi yang paling aneh, tapi marilah kita tetap positive thinking).