#PasanganSuksesSETIPE: Arif + Wika

“Proses menjalaninya mungkin tidak mudah, karena yang benar bukan berarti selalu mudah."

“Kamu kapan nikah?” tiba-tiba mendapatkan pertanyaan dari manager tempatnya bekerja, membuat Arif sontak kebingungan. Pertanyaan tersebut sukses membuat Arif kepikiran dan akhirnya membuka lagi akun Setipenya yang sempat tidak aktif selama beberapa bulan. Memang awalnya Arif bergabung di SETIPE hanya untuk iseng. Namun sekarang dia berharap SETIPE bisa menjadi perantara untuk menemukan jodohnya lewat media online.

Tepat di bulan Juni, Arif match dengan Wika. Siapa sangka, Wika lah yang membuka obrolan pertama. Wika merasa dirinya lebih aktif, beda dengan kebanyakan perempuan lain yang menunggu disapa match-nya duluan. 

Awalnya Wika menganggap Arif itu biasa saja dari segi foto, apalagi persentase kecocokannya hanya 80%. Wika memang memiliki niat untuk mencari match dengan skor 85% ke atas. Tetapi Wika tertarik dengan deskripsi profil Arif. Katanya, “Jarinya bisa ngigau.” Itu lah yang membuat Wika tertarik untuk menyapa Arif duluan. Mereka ngobrol via Setipe selama 2 minggu sebelum akhirnya memutuskan untuk bertukar nomor telepon.

Di tengah intensnya percakapan Arif dan Wika lewat chat, Arif mengutarakan niatnya untuk memulai hubungan yang serius dengan Wika.

Pertama kali bertemu bulan Juni di Ragunan, mereka duduk menghadap danau yang ada bebeknya. “Itu aneh dan engga romantis banget. Harusnya romantis, tapi banyak semut,” ujar Wika.

Saat pertemuan pertama itu, Arif pun mengangkat lagi pembicaraan mengenai keseriusannya dengan Wika.

“Aku dari awal sudah bilang bahwa aku gak peduli niatmu apa, karena setiap orang punya niat macam-macam. Pada akhirnya harus ada pembuktian. Harus ada aksi dan bukti nyata,” papar Wika ke Arif.

Pikiran itu muncul karena Wika pernah punya pengalaman yang pahit. Pada saat pertemuan pertama itu, pesan Wika terhadap Arif hanya satu, “Jangan ajak aku pacaran.” Dengan yakin Arif menjawab:

"Siapa yang mau pacaran? Kalo kita cocok, aku akan menganggap kamu sebagai calon istri.”

Setelah dari Ragunan, mereka melanjutkan perbincangan di kafe. Pada saat itu Arif langsung membuka pembicaraan tentang proses pernikahan mereka secara terang-terangan kepada Wika.

Singkat cerita, pada tanggal 30 Januari 2016 mereka menikah, setelah 6 bulan sejak pertemuan pertama. Arif bahagia menemukan jodohnya di Jakarta, karena Arif yang perantau sudah lelah mengerjakan semuanya sendiri dan ingin pulang ke kampung halamannya. Tapi sekarang Arif sudah menemukan Wika, kekasih hidupnya. Ia merasa lebih tenang dan rasanya seperti sudah kembali ke rumah.

Untuk Kawula Singles yang masih mencari cintanya, Wika dan Arif membagi rahasia berhasilnya sebuah hubungan:

Komunikasi, kejujuran, dan komitmen. Itu kunci hubungan yang paling penting."