#PasanganSuksesSETIPE: Jono + Maya

 “Bukan masalah berapa lama kita mengenal pasangan, tapi seberapa besar kita bisa menerima kekurangan pasangan kita,” ujar Maya.

Setelah tukar kontak yang berawal dari chat di Setipe, Jono langsung mengajak Maya untuk bertemu di Mall Bekasi Cyber Park. Awalnya, Maya sempat merasa canggung karena wajah Jono terlihat agak berbeda dari foto profil Setipe-nya, tapi akhirnya Maya bersedia memberikan kesempatan dan membuka hatinya untuk mengenal Jono lebih baik.

Ternyata pilihannya tidak salah, tidak lama kemudian, perasaan kecewa Maya hilang karena selera humor mereka cocok!

Keputusan Maya untuk tidak jadi kabur dari kencan pertama mereka menjadi awal komitmen untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Jono melamar Maya pada tanggal 5 Juli 2015, di mana mereka sepakat untuk menikah 5 bulan setelah lamaran.

Menurut Maya, mereka memiliki dua kepribadian yang berbeda. Jono lebih senang bersosialisasi, sedangkan Maya adalah anak rumahan sejati. Satu kesamaan yang mereka miliki adalah sifat keras kepala.

Kalau cinta jangan cuma dipacarin, tapi diNIKAHIN,” kata Jono.

Kata orang, persiapan pernikahan itu bisa bikin calon mempelai jadi bridezilla dan groomzilla, yang dialami juga oleh Maya dan Jono. Dua minggu sebelum acara, mereka sempat mau membatalkan pernikahannya karena merasa masih kurang waktu untuk berkenalan dan belum memahami sifat masing-masing lebih dalam. Untungnya mereka bisa berpikir dengan kepala dingin.

 “Alhamdullilah dengan keyakinan bahwa niat kita menikah karena Allah, akhirnya kita bisa melanjutkan hubungan dan menikah,” ucap Maya

Sifat keras kepala mereka tidak lagi menjadi batu sandungan di dalam hubungan mereka. Walaupun Jono dan Maya mempunyai kekurangan, mereka punya tujuan yang sama dan memiliki komitmen untuk menerima kekurangan masing-masing.

Kekurangan diri bukanlah halangan untuk mencari cinta, kemauan untuk saling memahami adalah hal yang terpenting. Maya dan Jono telah membuktikannya.

Apakah berikutnya giliran kamu?