#TanyaJawabSETIPE : “Bagaimana menemukan pasangan yang tepat?”

Karena ternyata nggak semudah yang dibayangkan

 

*Artikel berikut tercipta akan pertanyaan yang muncul dari member SETIPE.COM yang dijawab langsung oleh psikolog internal kami. Karena kami mengerti berbagai pertanyaan tak terbendung lagi jika bersentuhan dengan urusan: cinta. Kami memberikan fasilitas #TanyaJawabSETIPE untuk membantu meredakan rasa kebingungan dan memanjakan rasa keingintahuan.

 

Mungkin kamu adalah satu dari jutaan orang yang sudah berkali-kali berpacaran tetapi hubungan tersebut selalu saja kandas dengan berbagai alasan. Dari anak basket di SMA, ketua BEM di kampus, mahasiswa berprestasi, ataupun teman sekantor, mungkin kamu sudah pernah menjalani hubungan dengan mereka, semua jenis sudah kamu 'coba', namun sayangnya hubungan tersebut harus berakhir. Dan kebanyakan alasan hubungan tersebut harus berakhir adalah "nggak cocok." Atau mungkin kamu adalah orang yang sudah lama single, dan saat ditanya, "Kenapa belum punya pacar?" Kamu akan menjawab dengan alasan "Belum ada orang yang tepat." (Saya sering sekali mendengar teman saya mengatakan ini).

Kasus seperti itu memang sudah sering terjadi dalam hubungan percintaan. Dan sangat wajar karena 60% manusia pasti pernah mengalami situasi yang sama. Menemukan pasangan yang tepat merupakan impian semua orang, tidak hanya untuk orang-orang yang single saja, tetapi juga untuk orang-orang yang sudah  berkali-kali pacaran namun sayangnya hubungannya harus kandas dengan berbagai alasan, atau bahkan orang yang sudah memiliki pacar tetapi merasa pasangannya bukanlah orang yang tepat.

Semua orang pasti memiliki kriteria tertentu dalam memilih pasangan. Hanya saja kadarnya berbeda-beda. Ada yang spesifik sekali yang biasa disebut 'pemilih' (dengan biasa disindir, "Lo picky banget sih!"). Ada juga yang tipe 'pasrah' mau dapat yang seperti apa. Biasanya, semakin dewasa, kadar bertambah picky grafiknya menukik. Contohnya Sisca yang mendambakan laki-laki bertinggi badan 180 cm, berbadan kekar, dan romantis. Lalu ada Firman yang sangat mengharapkan pasangannya kelak adalah seorang perempuan yang memiliki jiwa keibuan dan pandai memasak. Atau kamu yang sudah memiliki berlembar-lembar list kriteria calon pasanganmu. Namun, apakah sebenarnya kriteria-kriteria tersebut harus dimiliki seseorang dalam menemukan pasangan yang tepat?

Menurut Pingkan Rumondor, psikolog klinis di SETIPE, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kamu dapat menemukan pasangan yang tepat bagimu.

 

1. Kenali diri kamu sendiri

Sebelum kamu menentukan kriteria pasangan, kamu harus memahami dirimu terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan agar kamu mengetahui pasangan seperti apakah yang dapat membantu untuk berkembang. Silahkan renungkan. Apakah kamu extrovert atau introvert? Apakah kamu menyukai rutinitas yang sudah tersusun rapi atau sesuatu yang spontanitas? Apakah kamu cenderung menggunakan perasaan atau logika dalam menyelesaikan masalah? Setelah kamu mengenali dirimu sendiri, kamu menjadi tahu orang seperti apa yang kamu butuhkan dan dapat menerimamu apa adanya. Tidak hanya itu, kamu juga harus mempertimbangkan mengenai tujuan hidup yang ingin kamu raih, dan kamu dapat mencari pasangan yang dapat membantumu meraih tujuan tersebut.

2. Cari pasangan dengan karakter berbeda

Hal ini perlu dilakukan agar kamu mendapatkan hubungan yang seimbang. Namun, hal ini kembali lagi pada orientasi hubungan yang kamu inginkan, jangka pendek atau jangka panjang? Jika kamu menginginkan hubungan jangka pendek, mungkin kamu akan dapat merasa lebih nyaman jika bersama orang yang memiliki karakteristik serupa denganmu. Namun, jika kamu mengingkan hubungan jangka panjang, hal ini perlu dilakukan agar pasanganmu dapat mengimbangi kamu dan juga agar kamu dapat termotivasi untuk melakukan hal-hal baru. Selain itu, bagi kamu yang menyukai tantangan, mencari pasangan dengan karakter berbeda akan menjadi suatu hal menarik bagimu, hidupmu akan menjadi lebih bervariasi dan berwarna.

3. Idealnya, masa pengenalan minimal 2 tahun

Mengapa? Jika kamu rasa kamu sudah menemukan seseorang yang sesuai dengan kriteriamu dan menurutmu ia dapat membantumu meraih tujuan hidupmu, ada baiknya kamu melakukan masa pengenalan atau berpacaran selama minimal 2 tahun. Selama 2 tahun, kalian akan melewati dua kali tanggal-tanggal penting, seperti ulang tahun, hari jadi, atau hari-hari keagamaan. Pada tahun pertama, seseorang biasanya akan menunjukkan sisi dirinya yang paling baik, seperti memberikan surprise pada hari ulang tahunmu dan memberikan kado special saat hari jadi kalian. Oleh karena itu tahun kedua dibutuhkan untuk melihat konsistensi orang tersebut dalam memperlakukanmu. Jika ternyata segala perlakuannya padamu pada tahun kedua masih sama dengan cara ia memperlakukanmu pada tahun pertama, maka berarti selama ini ia tidak hanya selalu menunjukkan sisi terbaiknya saja, tetapi ia memang adalah orang yang terbaik untukmu.

4. Kecuali, punya ‘pegangan’ lain

Ada satu masa dimana kita sudah mulai yakin kita menemukan pasangan yang tepat. Saran saya sebelum kamu melangkah lebih jauh, perhatikan variabel lain. Budaya di Indonesia sangatlah unik. Ketika menyangkut urusan hubungan, pasangan sulit untuk menjadi ‘idealis’. Dua faktor ini yang seringkali menjadi ‘pegangan’:

  1. Kecenderungan keluarga untuk ‘ikut campur’ dalam pengesahan pasangan hidup menjadi faktor yang dominan. Apalagi saat kata ‘pernikahan’ disebutkan. Yang akan menikah tak hanya dua orang, tetapi seluruh keluarga. Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan keluarga untuk segala keputusan yang diambil sehingga pertimbangan ini menuntut penyesuaian tersendiri terhadap kelangsungan hubungan. Sering mendengar penentuan tanggal menikah berdasarkan kalender budaya? (Saya sendiri mendengar hal ini bisa beberapa kali sebulan). Sebelum saya memberi kesimpulan, saya beralih ke faktor kedua terlebih dahulu:
  2. Selain keterlibatan keluarga, Indonesia sebagai negara dengan agama yang beragam, yang seringkali dicampur dengan budaya juga, membuat setiap individu perlu melalukan penyesuaian terhadap dirinya sendiri dan bagaimana menciptakan keadaan yang dapat ‘diterima’ oleh semua pihak.

Kesimpulannya ada baiknya kamu sebagai individu mengetahui tujuan hidup kamu sendiri terlebih dahulu, lalu diskusikan dengan pasangan apakah kalian berada pada ‘buku’ yang sama. Pastikan ada sesuatu yang ‘dipegang’ dan saya yakin semua akan baik-baik saja.

 

Kamu dapat mempraktikkan keempat hal tersebut dalam mencari pasangan yang tepat. Namun, hal yang juga tidak kalah penting dalam mencari pasangan adalah pergaulan yang luas. Sehingga kesempatanmu untuk bertemu orang baru (yang mungkin saja jodohmu) menjadi semakin besar. Nah, salah satu solusi untuk masalah ini adalah kamu bisa bergabung dengan SETIPE, karena tujuan kami adalah untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk mendapat pasangan yang sesuai dan mengarahkan pada hubungan yang sehat. Selamat mencoba, dan selamat berjuang! (Kamu tahu pencarian cinta itu harus diperjuangankan, kan?)

 

Reference:

http://ruangpsikologi.com/sosial/cara-mencari-pasangan-yang-cocok-agar-tak-cekcok/