Karena Kamu Begitu BerHARGA

Berani bertaruh?

 

Di hari Sabtu yang cerah (kalau tidak ada perubahan cuaca saat artikel ini dipublish) ini, saya akan membahas salah satu aspek diri manusia yang seringkali menjadi pangkal dari berbagai masalah kepribadian bahkan bisa sampai mempengaruhi hubungan percintaan, yaitu SELF-ESTEEM atau HARGA DIRI.

Sebelumnya, mari kita pahami arti dari self-esteem terlebih dahulu:

  • Menurut Stuart dan Sundeen (1991): “Self-esteem adalah penilaian individu terhadap hasil yang telah dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku dirinya memenuhi standar idealnya.”
  • Sedangkan menurut Gilmore: “Self-esteem merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya.”
  • Sementara itu, Buss (1973) memberikan pengertian self-esteem sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.

Apakah penjelasan diatas sedikit sulit untuk dipahami? Baiklah, akan saya coba sederhanakan.

Intinya adalah, self-esteem merupakan cara kamu menilai kemampuan dan potensi dirimu yang tercermin dari sikap dan perilaku kamu dalam menghargai diri sendiri dan juga orang lain. Orang dengan self-esteem yang rendah cenderung merasa minder dan insecure karena merasa dirinya tidak memiliki banyak hal yang dapat dibanggakan. Biasanya, mereka memiliki sifat sangat ketergantungan terhadap orang lain karena pengakuan dirinya datang dari pihak luar, bukan dari dirinya sendiri. Sebaliknya, orang dengan self-esteem tinggi cenderung lebih percaya diri dan memiliki keyakinan akan kemampuan dan kelebihan dirinya tanpa perlu pengakuan dari siapapun.

Sudah mulai bisa membayangkan makna self-esteem, kan? Hah? Masih belum? Oke, karena saya cukup baik hati, akan saya jelaskan ciri-ciri orang yang memiliki self-esteem rendah supaya kamu bisa mendeteksi gejala-gejalanya:

Rumput tetangga selalu lebih hijau!

Orang-orang dengan self-esteem yang rendah akan selalu berfokus pada kekurangan dirinya dan menganggap bahwa orang lain selalu mempunyai sesuatu yang lebih untuk ditawarkan. Karena merasa memiliki banyak kekurangan itulah mereka akan cenderung untuk berusaha menjadi yang terbaik namun berdasarkan standar orang lain. Dan apabila mereka tidak dapat mencapai standar tersebut, mereka akan terlalu menyalahkan dirinya sendiri atau bahkan menyalahkan orang lain.

Hypersensitive

Jika ada hal yang tidak berjalan seperti yang diharapkan, seringkali mereka merasa bahwa hal tersebut karena kesalahan dirinya dan mereka menjadi sangat sensitif serta menganggap dirinya tidak berguna.

Nobody loves me

Mereka tidak pernah merasa benar-benar dicintai oleh pasangannya karena menganggap dirinya tidak lebih menarik dari orang lain pada umumnya. Dan mereka merasa pasangannya bisa kapan pun berpaling kepada orang lain.

Defensive

Cuma masalah menentukan film apa yang mau ditonton aja kamu bisa sangat argumentatif dan marah kalau pilihan filmmu nggak disetujui oleh pacarmu. Ketakutan kamu akan kritikan dan judgement membuat kamu menjadi sangat defensif bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.

Karena diam itu emas?

Gaya komunikasi orang dengan self-esteem rendah cenderung pasif sehingga akan sulit mengajak mereka untuk berdiskusi karena mereka tidak terbiasa mengemukakan pendapatnya dan cenderung menanggapi perkataan orang lain dari sisi perasaan, bukan logika.

 

Apakah ciri-ciri diatas ternyata mendeskripsikan dirimu? Wah, jika iya, kamu wajib waspada! Kamu nggak mau kan, berakhir menjadi manusia kesepian dan dijauhi semua orang gara-gara sifat burukmu ini? Saran saya cukup sederhana; mulailah menerima dan mencintai dirimu sendiri sehingga kamu menjadi sadar kalau kamu itu PENTING, dan kamu tidak butuh orang lain untuk membuktikannya. Kalau kamu berhasil mencintai dirimu apa adanya, dengan sendirinya kamu juga akan bisa menghargai orang lain.

 

Having high self-esteem is the new sexy!