She Never Said She’s Someone Familiar

Reuni kecil di online dating site

 

Minggu ini, saya akan menceritakan beberapa pengalaman online daters. Sama seperti hampir semua hal di dunia ini, online dating pun tidak bebas dari resiko dan kejadian-kejadian yang mengagetkan.

 

Setelah mendengar banyak sekali cerita dari para online daters, saya akhirnya menyimpulkan bahwa kejutan memang sedang menunggu untuk bertemu kita. Banyak kisah perkenalan yang berujung pernikahan, persahabatan, permusuhan atau hilang begitu saja karena keadaan. Kali ini, Faris akan menceritakan kisah pertemuannya dengan Marissa, lewat online dating site.

Di sebuah coffee shop yang sepi, Faris sedang iseng membuka online dating site sambil melihat-lihat. Profil Marissa menarik perhatiannya, karena dia terlihat manis, dan Faris senang dengan cara Marissa menggambarkan dirinya di bio profilnya. Faris pun menyapa dan mengajak berkenalan. Ternyata, respon Marissa cukup positif, jadi mereka pun melanjutkan obrolan.

Setelah memperhatikan beberapa foto Marissa, Faris mulai merasa bahwa wajahnya begitu familiar. Dia yakin pernah bertemu Marissa sebelumnya, tetapi lupa di mana. Otaknya menolak bekerja sama. Marissa tidak berasal dari sekolah dan universitas yang sama, tempat kerjanya pun tidak familiar untuknya. Jadi akhirnya Faris berasumsi bahwa semua itu hanya perasaannya saja.

Mereka lanjut mengobrol lewat telepon, dan menemukan kecocokan. Marissa ternyata memiliki selera film yang sama dengannya. Mereka pun mengobrol berjam-jam non stop tentang film, musik dan diri mereka sendiri. Untuk Faris, yang sebenarnya pendiam dan tertutup, keterbukaannya dengan Marissa itu sungguh menyenangkan.

Faris pun mengajak Marissa bertemu, dan bertemulah mereka. Kencan mereka sungguh sangat menyenangkan, yang berlanjut ke kencan-kencan berikutnya, lalu terjadilah ciuman pertama, kedua dan ketiga. Faris jatuh cinta. Marissa adalah perempuan yang baik, menyenangkan, dan seorang pencium yang hebat.

Hingga pada suatu Sabtu, Faris mengajak Marissa menonton film, dan iseng menawarkan untuk menjemputnya. Ketika sampai di depan rumah, Faris pun memencet bel. Entah kenapa, perut Faris mual, dan perasaannya tidak enak. Tetapi, dia tidak menghiraukannya dan menunggu pintu terbuka. Ternyata yang membukakan pintu adalah kakak dari ayahnya, Tante Esti, yang langsung heboh bertanya ketika melihat Faris, “Lho, Faris, kamu ngapain di sini??”

Faris, yang sangat bingung dengan pertanyaan itu, memutuskan untuk menjawab dengan jujur tanpa bumbu, “Mau jemput Marissa, Tante.”

“Kok kamu bisa kenal Marissa, dia kan baru balik beberapa bulan lalu dari Amerika? Mamamu udah bilang, ya, kalau kamu punya sepupu yang seumur?”

Tidak. Ibunya Faris tidak pernah bilang apa-apa. Tidak ada yang pernah bilang apa-apa. Faris pun hanya bisa menggigit bibir, bibir yang pernah beberapa kali dicium oleh Marissa, sepupunya sendiri.

 

Ya, ternyata online dating site pun bisa menjadi tempat kumpul keluarga.