Yuk, Ikut Gerakan “Let It Go”!

Bukan, ini bukan acara untuk karaoke bersama soundtrack film Frozen

 

Tadi pagi, saya dibangunkan oleh suara adik sepupu saya yang sedang menyanyikan lagu “Let It Go.” Setelah beberapa kali berusaha agar adik sepupu saya berhenti bernyanyi (usaha saya gagal), saya akan mencoba untuk menjadikan lagu itu sebagai semangat untuk membebaskan apa yang perlu dibebaskan.

Sudahkah kamu melakukannya? Ketika saya bilang ‘move on’ atau ‘let it go’, dua hal itu tidak hanya berhubungan dengan suatu hubungan cinta. Tetapi tentang masa lalu. Masa lalu akan apapun, bisa tentang mantan pacar, pekerjaan, keluarga, teman ataupun kegagalan diri sendiri yang tidak bisa kamu maafkan. Inti dari pertanyaan saya adalah, sudahkah kamu membebaskan hari kemarin?

Tidak, kamu tidak perlu menjawab pertanyaan saya. Tetapi sekarang saya akan bercerita tentang kisah teman saya yang bernama Igor.

Igor adalah seorang laki-laki yang baik hati, berpenampilan menarik, dan mempunyai pekerjaan yang bagus. Dia sudah putus dengan pacarnya 5 tahun lalu. Kepada saya dan teman-temannya yang lain, Igor mengaku sudah tidak lagi sedih, dan menikmati kesendiriannya. Pekerjaannya menantang dan membuatnya terus belajar lebih. Teman-temannya baik semua. Hidup Igor terlihat nyaman dan menyenangkan. Saya pun sempat terkecoh oleh penampilan luar dari hidupnya itu.

Namun, suatu hari, Igor mengajak saya bertemu untuk bercerita tentang si perempuan yang menarik perhatiannya. Dia ketakutan. Saya pun bingung, karena saya tidak tahu apa yang ia takuti. Apakah si perempuan ini menodongnya dengan pistol? Atau selalu punya pisau lipat di dalam tasnya? Saya terus berusaha untuk mengerti sumber dan alasan dari ketakutan Igor. Beberapa jam kemudian, saya sudah bisa menuliskan beberapa poin dari hasil pembicaraan saya.

1. My loneliness is killing me…and I… (ingat lagunya Britney Spears?)

Ternyata selama ini hidup Igor terasa kosong sejak putus dari pacarnya. Memang, Igor bukan tipe yang vokal dengan apa yang dia rasakan, dan dia dianugerahi wajah yang sangat datar. Igor akhirnya terbuka mengenai kekosongan yang dia rasakan selama ini, yang selalu ditutupi oleh pekerjaan dan teman-teman, tetapi tetapi saja tidak berhasil.

2. Putus itu bukan berarti memaafkan

Salah satu yang mengganggu Igor adalah kesalahan-kesalahannya yang belum pernah dia bahas dengan mantan pacarnya. Hubungan mereka berakhir karena kesalahan-kesalahan akumulatif yang berujung pada perpisahan. Tetapi, kesalahan-kesalahan itu tidak pernah dibahas atau dimaafkan. Setuju untuk berpisah itu bukan berarti sudah memaafkan.

3. Ngapain mandi kalau nanti kotor lagi?

Tenang saja. Igor mandi setiap hari, kok. Tetapi itulah cara pikirnya ketika menghadapi suatu hubungan. Karena hubungannya itu berlangsung selama 8 tahun, Igor merasa banyak sekali hal yang tidak akan ia temukan di orang lain. Igor sempat berkata, “Bukannya gue nggak mau coba lagi, tapi sampai sekarang di kepala gue masih ada tulisan ‘Untuk apa usaha kalau akan gagal lagi?’” Stamina Igor masih belum pulih, dan pikirannya belum bisa objektif. Karena Igor belum bisa memaafkan kegagalan hubungannya yang terakhir.

Sebenarnya, bahkan si perempuan baru ini bukan penyebab dari ketakutan Igor. Namun, selama ini Igor terus menutup diri, bahkan dari dirinya sendiri, dan tiba-tiba masa lalunya mulai menggedor-gedor pintu, ingin diperhatikan. Langkah pertama sudah Igor lewati, yaitu menelanjangi diri. Hal yang sama juga bisa kamu mulai. Akuilah dengan teman, orang tua, pacar, hewan peliharaan, atau diri sendiri, bahwa kamu punya masalah dalam meninggalkan masa lalu. Ada hal-hal yang belum bisa kamu terima dan maafkan, bahkan setelah bertahun-tahun kamu melewatinya. Pastikan bahwa kamu memilih orang yang tepat dan terpercaya, karena proses awal dari membuka diri ini pasti akan berat untukmu.

Mungkin kamu akan bertanya, “Terus langkah selanjutnya apa?”

Saya percaya, proses selanjutnya adalah belajar memaafkan. Kita perlu kemampuan untuk memaafkan diri sendiri, orang lain, dan situasi. Tidak ada yang bisa kita kontrol, melainkan cara kita melihat segala hal yang terjadi. Jadi, sudah siapkah kamu berpisah dengan masa lalumu?