Bagaimana Komunikasi Virtual dapat Memudahkan Hidup Kamu?

setipedotcom-tanyasetipe-Bagaimana-Komunikasi-Virtual-dapat-Memudahkan-Hidup-Kamu

Semua pertanyaanmu terjawab disini!

 

Ok, saya mulai dengan pertanyaan. Dalam sehari berapa banyak waktu yang dihabiskan depan komputer atau berkutat dengan gadget? Saat sampai di rumah setelah seharian bekerja dan menghabiskan banyak waktu di depan komputer, masih juga melanjutkan ‘pacaran’ dengan komputer (lagi) dan sampai detik mau tidur gadget tak lepas dari genggaman. Kesimpulannya? Orang lebih memilih untuk berkomunikasi secara virtual melalui social media dibandingan berbicara secara langsung dengan orang-orang sekitar. Kenyataannya, saat kita duduk di depan komputer dan gadget lalu chatting dengan beberapa teman, kita merasa lebih santai dan dapat melarikan diri dari kegiatan sehari-hari ke dalam dunia digital.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Mengapa komunikasi virtual melalui komputer atau gadget lebih mudah dibandingkan dengan berkomunikasi secara langsung? Terjawab disini mengapa fenomena ini terjadi:

1. Implikasi psikologis (Jangan kabur dulu karena terdengar begitu teoritis)

Karena hal tersebut dapat dijelaskan melalui sudut pandang psikologi. Dibandingkan dengan interaksi dengan komputer, interaksi sosial mengaktifasi satu set konsisten area otak. Daerah ini bertanggung jawab untuk membuat kesimpulan tentang pikiran manusia lainnya. Salah satu atribut khas kognisi sosial manusia adalah kecenderungan kita untuk membangun model pikiran lain, yang membantu kita membuat kesimpulan tentang keadaan mental orang lain. Ketika berinteraksi dengan orang lain, kita secara otomatis membuat kesimpulan tentang mereka, bahkan tanpa sadar menyadari hal itu. Kita tidak bisa tidak merenungkan apa yang mereka pikirkan, apa arti ekspresi wajah mereka, apa niat mereka, dan sebagainya. Kecenderungan ini adalah apa yang membuat interaksi sosial secara langsung menjadi menuntut.

Interaksi dengan manusia membutuhkan keterlibatan emosional, dan usaha sehingga lebih kognitif, daripada berinteraksi dengan komputer. Hal ini terjadi karena ketika kita berinteraksi dengan manusia lain, kita tidak bisa mengendalikan keterlibatan emosional dalam proses interaksi, sedangkan komputer tidak memerlukan keterlibatan kognitif atau emosional, sehingga komunikasi akan terasa lebih mudah.

2. Tidak butuh usaha banyak

Studi telah menemukan bahwa interaksi sehari-hari hampir seluruhnya didasarkan pada komunikasi non-verbal. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita terus memproses sinyal tanpa kata-kata seperti ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, bahasa tubuh, kontak mata, dan bahkan jarak fisik antara kita dan lawan bicara. Sinyal-sinyal non-verbal adalah jantung dan jiwa dari interaksi. Kita tidak bisa memahami arti sebenarnya dari interaksi jika kita tidak memiliki kemampuan untuk menafsirkan sinyal-sinyal non-verbal. Sinyal nonverbal memungkinkan kita untuk menyimpulkan niat orang lain, serta bagaimana mereka terlibat dalam percakapan, apakah mereka stres atau santai, apakah mereka tertarik pada kita, dan sebagainya. Pesan ini ada di setiap jenis interaksi tatap muka, bahkan mereka yang tidak melibatkan percakapan aktif. Sinyal non-verbal menambah tingkat kedalaman interaksi, namun menuntut pacuan usaha kognitif dan emosional.

Extra effort yang terlibat dalam interaksi tatap muka dapat terhindar dalam interaksi online yang terbentuk oleh isyarat-isyarat sosial minimal atau dibatasi; sebagian besar sinyal-sinyal ini dapat diringkas dalam emoticon atau tanda baca. Oleh karena itu, lebih mudah untuk mengutarakan emosi kita dibalik email, share Facebook, nge-tweet, hingga tukar pikiran di Setipe.

 

Buktikan dengan mempraktekkan beberapa hal dibawah ini:

  1. Memaksimalkan feature yang ada di email dan kirim sesuatu ke teman kamu
  2. Share sesuatu yang kamu temukan di sebuah situs untuk di share di Facebook
  3. Tweet satu hal yang terlintas di kepala, tulis hanya dalam 1 kalimat, dan tekan langsung: Tweet!
  4. Ngobrol dengan teman baru di Setipe dan rasakan sensasi bertukar pikiran lewat bantuan dunia virtual 

 

Komunikasi virtual berperan sangat signifikan dalam kehidupan modern. Istilah ‘virtual’ itu sendiri digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang tidak nyata, tetapi memiliki kualitas penting yang nyata. Interaksi secara virtual membuat seseorang merasa terhubung tanpa kesulitan dan mengeliminasi kompleksitas yang terlibat dalam interaksi tatap muka yang membutuhkan keterlibatan emosional, usaha kognitif, dan aktivasi otak yang lebih besar. Opsi ini menyelamatkan kamu pada langkah awal bercakap dengan orang lain selagi kamu mempersiapkan diri untuk bertemu langsung. Mari berterimakasih kepada teknologi!