#PasanganSuksesSETIPE: Aski + Siska

“Siska adalah suatu anugerah yang Tuhan berikan kepada saya. Bagaimanapun, belum ada wanita yang bisa meyakinkan saya selain Siska."

Aski, seorang pekerja kantoran yang rutinitasnya sehari-hari menghabiskan waktu lebih dari delapan jam, tidak punya banyak waktu untuk bersosialisasi dengan orang baru. Itulah yang membuat Aski mencari media lain untuk berinteraksi sosial, dan pilihannya jatuh ke Setipe.com. Lain halnya dengan Siska yang menggunakan SETIPE awalnya hanya untuk iseng-iseng. Siska tidak pernah menyangka akan bertemu pria yang akan menjadi pasangan hidupnya ini di situs online matchmaking.

Mereka match pada bulan Desember 2015 dengan skor kecocokan 83%. Aski memulai chat dengan meminta kontak Siska. Aski bilang, ia tertarik dengan Siska karena deskripsi diri Siska di akun Setipenya. Setelah 2 minggu intens komunikasi, Aski mengajak Siska bertemu. Awalnya, Aski mengajak Siska pergi di hari Sabtu. Sayang sekali, usaha pertama Aski belum berhasil karena hari itu Siska sudah punya acara sendiri. Berkat kegigihan Aski, Siska pun mengiyakan untuk bertemu Aski di hari Minggu.

Beberapa jam sebelum kencan pertama mereka, hujan turun dan kabarnya macet di mana-mana. Aski menawarkan untuk menjemput Siska. *Kebetulan pertama, ternyata jarak rumah mereka tidak begitu jauh! Kencan pertama mereka pun berjalan lancar.

Kencan pertama pun berlanjut menjadi kencan kedua. Aski mengajak Siska untuk hangout bareng dengan teman-teman kantornya. Di situ Siska mulai melihat bagaimana lingkungan pergaulan Aski. *Kebetulan kedua, Aski dan Siska ternyata pergi ke SMA yang sama. Namun karena berjarak tiga tahun, mereka tidak tahu satu sama lain. Tidak hanya sampai situ saja, *kebetulan ketiga, ternyata Aski dan Siska berasal dari kampung halaman yang sama, yaitu di Kebumen. Semua kebetulan itu menambah keyakinan Siska bahwa Aski adalah sebuah "kebetulan" yang tidak boleh disia-siakan.

Niat Aski yang dari awal sudah ingin mencari pasangan, membuat Aski tidak memerlukan waktu lama hingga akhirnya bertemu dengan Ayah Siska untuk melamar. Semua berjalan cepat dan mereka memutuskan menikah di bulan Agustus 2016.

“Mungkin orang lain pacarannya jalan-jalan, ya... Tapi kalau kita sih, test food, jalan bareng keluarga... Jadi tau karakter keluarga satu sama lain.”

Masa-masa persiapan pernikahan dimanfaatkan Aski tidak hanya untuk mengenal Siska, namun juga mempelajari karakter dan latar belakang keluarga Siska. Menghabiskan waktu bersama keluarga adalah impian Aski. Menurut Aski, pernikahan itu adalah mengabungkan dua keluarga yang berbeda menjadi sebuah kesatuan.