3 Cerita Epik Penemuan Cinta di Dunia Maya

setipedotcom-tanyasetipe-cerita-epik-penemuan-cinta-di-dunia-maya.

Bukti bahwa internet memiliki sejuta keuntungan

 

Pernah dengar ungkapan “Jodoh bisa datang dari mana saja”? Well, kalau dipikir-pikir, ungkapan ini ada benarnya, lho. Kamu memang bisa bertemu jodohmu di mana saja! Selain di tempat umum seperti kafe, perpustakaan, toko buku, taman, atau bahkan pasar (hey, bisa saja, kan?), ‘tempat’ lainnya yang bisa menjadi arena bertemu jodoh adalah dunia maya. 

Mungkin kamu memang belum familiar atau terbiasa dengan fakta bahwa online dating menawarkan kemungkinan yang sama besarnya dengan cara-cara offline dalam hal mempertemukan jodoh. Melalui beberapa cerita pengalaman bertemu pasangan melalui dunia maya berikut, saya harap kamu mau sedikit membuka pikiranmu dan membuang jauh stigma mengenai online dating.

 

1. Aku bertemu dia di..... Facebook!

facebook-love

Format perkenalan: Mengandalkan mutual friends.

Faktor sukses ditentukan oleh: Semakin banyak teman, semakin banyak kesempatan.

Salah seorang teman saya, Daniel, baru saja memperkenalkan saya dengan pacar barunya, Sania, yang ternyata ditemuinya melalui Facebook. Saat pertama mendengar cerita Daniel, saya sedikit tidak percaya dan langsung banyak bertanya karena penasaran. Coba simak wawancara saya dengan Daniel berikut:

Saya: “Eh, gimana ceritanya lo bisa ketemu dia di Facebook?”

Daniel: “Awalnya gue bukan langsung ketemu dia sih, tapi melalui temen. Jadi salah satu temen gue nge-tag foto yang isinya rame banget. Nah, Sania salah satu diantara banyak orang itu. Nggak tau kenapa, gue jadi penasaran dan membuka profile Facebook Sania, dan ternyata mutual friend kita banyak! Gue gak nyangka ternyata kita punya lingkaran pertemanan yang sama. Yaudah gue add aja, eh ternyata di accept dan semenjak itu, gue rajin ngirim message ke dia. Ya mungkin dia juga udah tertarik sama gue, jadi balesnya juga rajin dan komunikasi kita lancar banget. Saking lancarnya sekarang kita sampe udah jadian, hehe..”

Saya pun manggut-manggut sambil berharap ada ‘Daniel’ lainnya yang mengirimi saya pesan di Facebook.

 

2. Aku bertemu dia di...... Tinder!

tinder-love

Format perkenalan: Berani ngobrol dengan orang asing.

Faktor sukses ditentukan oleh: Semakin menarik foto, semakin banyak di swipe ‘like’.

Aplikasi online dating yang satu ini pasti sudah nggak asing lagi di telinga anak-anak muda jaman sekarang. Ayo ngaku, sebagian dari pembaca artikel ini pasti punya akunnya, kan? Tenang, saya juga punya, kok, kalian nggak sendirian. Psst... bahkan cerita berikut berdasarkan pengalaman pribadi saya, lho!

Ya, benar sekali! Saya pun salah satu pelaku online dating! Cerita saya berawal dari keisengan untuk mencoba aplikasi yang tengah digandrungi oleh teman-teman saya ini. Saat itu saya berpikir, “Tidak ada ruginya kan, ikut mencoba?” Sejam kemudian saya pun telah asyik menggeser foto ke kanan dan ke kiri. Awalnya saya belum merasa tertarik dengan beberapa pilihan matches saya. Kalaupun ada yang menyapa, obrolannya tidak bertahan lama dan hanya bisa sampai tahap basa-basi seperti “Tinggal dimana?” atau ungkapan sok tahu seperti “Kamu pasti suka warna pink!” bahkan sampai yang paling membosankan seperti “Wah, rumahmu jauh juga ya! Hahaha..” 

Setelah berhari-hari melewati percakapan absurd dan tidak mengalami kecocokan, akhirnya dewi fortuna sepertinya baru mulai berpihak pada saya di hari ke-7. Saya menemukan seorang match yang sepertinya memenuhi kriteria dan tanpa pikir panjang saya menggeser fotonya ke kanan, dan Boom! Notifikasi bahwa kita berdua ‘Matched’ pun muncul! Jujur saya merasa sangat senang karena ternyata dia juga tertarik dengan saya.

Reza namanya. Dan sehari setelah ‘matched’ pun dia mulai mengirimi saya pesan. Tak disangka, obrolan kami berjalan sangat lancar seperti lalu lintas jalanan Jakarta saat Lebaran.  Kami memang benar-benar cocok! Ya meskipun saya dan Reza tidak berakhir sebagai sepasang kekasih karena Reza harus melanjutkan studi ke luar negeri, tapi sampai sekarang kami masih berteman baik, lho.

 

3. Aku bertemu dia di..... SETIPE!

 setipe-love

Format perkenalan: Pilihan calon pasangan yang sudah difilter lewat tes kepribadian dan kecocokan.

Faktor sukses ditentukan oleh: Semakin aktif, semakin cepat pacaran, semakin cepat ke pelaminan.

Seperti cerita terakhir ini yang sekaligus menjadi cerita paling manis dari rangkaian cerita hari ini. Situs online dating yang terbilang masih berumur jagung, Setipe.com telah berhasil mencetak empat pasangan yang berakhir di pernikahan! Berkat formula algoritma yang dirancang langsung dari buah pikiran psikolog dengan tes kepribadian dan kecocokan, dinyatakan bahwa cara ini sebagai penentu keberhasilan hubungan.

Salah satu cerita suksesnya datang dari pasangan Delly-Gita, yang baru saja melewatkan makan malam bersama tim SETIPE sekaligus aksi lamaran. Delly dan Gita resmi berpacaran pada Maret 2014 setelah dipertemukan di SETIPE. Karena Delly bekerja di Jayapura, mereka pun terpaksa menjalani hubungan jarak jauh. Namun kekuatan cinta ternyata mampu mengalahkan jarak dan hubungan mereka pun akan segera berakhir di pelaminan pada September 2015 mendatang. 

 

Layaknya cara-cara konvensional yang sudah umum kita ketahui selama ini, bertemu pasangan melalui online dating pun tak ada bedanya. Bahkan sudah banyak yang sukses sampai jenjang pernikahan. Jadi, kenapa tidak jadikan online dating sebagai opsi tambahan? Lebarkan sayap kamu untuk mendapatkan kesempatan lebih luas. Coba ingat-ingat, siapa teman atau keluarga kamu yang cerita percintaannya sukses lewat campur tangan dunia maya? Mungkin kamu berikutnya? :)